Tentang Dia
Suatu hari ketika hari hampir usai,
datanglah dia bersama dengan langit merah senja kala itu. Tak disangka setelah
gelak tawa dan kepenatan belajar di sekolah dengan tugas-tugas yang menumpuk,
dia datang menghampiri dengan sejuta jurus. Sebut saja si Ji, dengan segala
kelemahannya dia menyerahkan segalanya kepada Allah yang maha menguasai langit
dan bumi. Ji merasa harus memberikan yang terbaik untuk suatu kelompok yang
dipimpinnya. Saat itu Ji merasa tidak enak dengan atasannya karena segala hal
yang harus diatur, diserahkan kepadanya. Tak lama kemudian, si Dia datang
menghampiri, sehingga memaksanya untuk mencari tempat untuk bersandar. Tak lama
setelah itu, Ji membuat suatu kesalahan kepada teman dekatnya. Ji menceritakan
rahasia teman dekatnya kepada teman-temannya yang lain. Tentu saja temannya
tidak mempercayai Ji lagi. Hal tersebut menbuat ji harus kehilangan teman
dekatnya. Namun tiba-tiba, Si Dia kembali tanpa ada keraguan menghampiri si Ji
yang saat itu sedang menangis tersedu dan menemaninya hingga usai. Ji yang
sangat dekat dengan atasannya merasa tak perlu lagi sedekat dulu. Karena
semakin dekat si Ji dengannya, maka si Dia semakin sering datang menemaninya
meskipun Ji sangat tidak menyukainya. Ji pun mencari cara agar si Dia tak lagi
datang kembali menghampirinya. Tanpa pikir panjang si Ji berusaha kembali dekat
dengan atasannya sambil menjalin komunikasi yang baik. Dia juga meminta maaf
dengan teman dekatnya, dan selalu membantunya ketika sedang kesusahan. Hubungan
mereka pun semakin erat hingga pada suatu hari, si Dia yang datang menghampiri
membuat Ji berusaha keras untuk mengusirnya, Ji kemudian mengambil buku dzikir
dan mulai membacanya. Dia pun rutin membacanya diwaktu pagi dan petang. Si Dia
dengan ketakutan pergi meninggalkan Ji yang dari tadi sudah merasakan
ketenangan luar biasa.
Siapakah si Ji?
Siapakah si Ji?
Komentar
Posting Komentar